Rabu, 20 Juni 2012

Mimpi yang Menenangkan


Aku hanya ingin menyampaikan apa yang aku alami di malam itu. Malam yang berbeda dari malam sebelumnya.
18 Juni 2012 23:00
Tidak seperti biasanya, malam ini aku bisa tertidur pulas jam 11 malam. Untuk seorang yang mengidap insomnia selama bertahun-tahun, ini bisa disebut daebak, kalau kata orang korea. Malam itu dengan suasana kamar yang gelap, hanya cahaya dari laptop yang aku biarkan menyala, aku tertidur. Hmm, sebelumnya aku sempat menggumamkan, atau ber-hmm-hmm lagu “Ku mau cinta Yesus”.

Sebelumnya, ada seorang teman yang pernah berdialog singkat denganku di kelas. Kami sedang memperdebatkan tentang suatu hal, dan dia tidak yakin dengan jawabanku sampai muncul statement seperti ini :
Him     : “Yakin? Bohong itu dosa loh, Ruth”
Me       : “Iya tahu.”
Him     : “Kalau dosa masuk neraka, loh”
Aku hanya diam dan mengangkat alis. Seperti bisa membaca pikiranku, dia menajwab :
Him     : “Kamu gak percaya ada neraka?”
Me       : Aku menggeleng. “Aku percaya ada surga.”
Him     : “Kok bisa? Jadi yang berdosa itu juga masuk surga? Enak banget.”
Berhubung malamnya saya belum tidur, saya menjawab dengan lemas..
Me       : “Masa iya harus khotbah di sini?”
Dan pembicaraan 2 minggu lalu itu pun selesai…

Malam ini, cerita pun dimulai di dalam mimpi…
Salah seorang teman kuliahku di kampus, yang bahkan tidak pernah terpikir, muncul sebagai tokoh utama. Tidak pernah ada kedekatan yang terjalin. Tapi malam itu, dia menjadi orang yang berbeda. Aku dan dia menjadi teman yang dekat di kampus, di detik-detik terakhir sebelum kelulusan. Dia dan teman yang berdialog denganku adalah orang yang berbeda, tapi entah kenapa di mimpi ini mereka memiliki pemahaman dan pertanyaan yang sama tentang surga dan neraka.
Him     : “Aku masih penasaran kenapa bisa kamu yakin gak ada  neraka.”
Me       : “Karena aku percaya ada Yesus.”
Him     : “Terus?”
Me       : “Di alkitab pada akhirnya semua akan diselamatkan. Yang berdosa akan mengenal Yesus dengan cara-Nya dan mereka akan selamat karena percaya.”
Him     : “Udah gitu doang?”
Me       : “Iya. Hanya modal percaya sama Yesus, masuk surga.”
Him     : “Semudah itu?”
Me       : “Semudah itu. Yang tidak mudah adalah bagaimana kamu bisa percaya dan menerima Yesus.”
Dia pun terdiam. Aku meminjamkan alkitab satu-satunya yang aku punya.
Me       : “Baca ini. Kamu pasti ngerti. Kalau kamu sudah kenal dan percaya Yesus, hidup kamu pasti berubah kea rah yang lebih baik.”
Dia hanya berlalu dan membawa alkitabku.

Beberapa saat kemudian dia datang lagi dan penasaran seperti apa ibadah di gereja itu. Aku membawanya ke GKI Gejayan. Di sana dia sangat menikmati lagu pujian dan bisa khidmat saat mendengarkan khotbah. Pulang dari gereja, dia membuatku terkejut dengan pernyataannya.
Him     : “Ruth, aku mau dibapstis. Di gereja kamu aja.”
Setelah terdiam karena kaget, aku bertanya..
Me       : “Yakin? Kenapa?”
Him     : “Karena aku ingin diselamatkan.”
Aku diam lagi.
Him     : “Dia hebat. Anak Allah, turun ke bumi jadi manusia. Punya kuasa menyembuhkan dan membangkitkan orang mati, bahkan pernah dicobai iblis di padang gurun saat berpuasa dan Dia berhasil melaluinya. Dia penuh kasih kepada siapa saja.”
Dengan begitu aku juga yakin dengan kemauannya. Aku pun membawanya ke gerejaku, HKBP Kota Baru. Kami menemui pendeta resort yang kebetulan saat itu sedang ada di ruang konsistori bersama penatua lainnya. Mendengar alasan kami datang, Amang Pendeta pun menananyakan hal yang sama.
Pdt      : “Kenapa kamu mau dibaptis?”
Him     : “Karena saya mau diselamatkan.”
Pdt      : “Hanya itu?”
Him     : “Saya mau menerima dan percaya pada Yesus. Karena Dia adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Hanya melalui Dia aku bisa sampai ke Allah.”
Pdt      : “Kalian pasangan?”
Me       : “Bukan, Amang. Dia teman saya.”
Pdt      : “Saya pikir kalian pasangan. Ini pertama kali ada yang datang dan ingin dibaptis karena Yesus, bukan karena ingin pindah agama dan menikah. Terima kasih.”

Dan saya terbangun. Banyak pertanyaan yang langsung muncul di pikiran saya. Kenapa bisa mimpi seperti itu? Dan lainnya. Bahkan saya teringat satu ayat, ayat malua (naik sidi) saya,
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambah padamu.” (Matius 6:33)
Bingung! Kerajaan Allah dan kebenarannya? Kemana harus dicari? Aku teringat kembali dengan ucapan temanku di mimpi.
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)

Terjawab sudah. Malam itu aku mendapat ketenangan dan seolah bisa berpikir jernih kembali. Semua amarah tentang duniawi hilang. Ini bukan tentang agama, ini tentang pribadi dengan Yesus. Karena sebenarnya bukan agama yang menyelamatkan, tetapi Yesus.

Surat yang Tak Tersampaikan

Dear Pahlawan Wanitaku yang Paling Cantik,                 Aku bersenandung bersama isak pagi ini                 Terulang memori...