Rabu, 28 Desember 2011

Untukmu, Loetoeng

Kehilanganmu berhasil membuatku bangkit dari kemalasan menyelesaikan Tugas Akhirku. Dari awal kau yang selalu mendesakku untuk menyelesaikannya supaya kau bisa menghadiri wisudaku. Tapi aku tidak peka akan semua ini.
Kehilanganmu membuatku semakin memburu target menyelesaikan study-ku. Tapi semua itu aku tahu sudah terlambat. Kau tetap tidak bisa menemaniku di hari special itu. Aku hanya berharap kau bisa tersenyum dari atas sana untuk keberhasilanku. Dan kau tahu, aku melakukan semuanya untuk membuatmu bangga padaku.
Ini yang kau minta dari aku. kau ingin aku segera menyelesaikannya. sekarang aku telah menyelesaikannya tapi aku sudah terlambat. kau tidak bisa menikmatinya bersamaku.
Aku mungkin bukan kakak yang baik selama ini karena tidak bisa selalu ada saat kau berjuang. Tapi saat ini aku ingin kau bangga bisa memiliki sosok kakak seperti aku yang bisa berjuang untuk membanggakanmu, adikku.
Besar keinginan untuk bisa berbagi bahagia ini bersamamu. Tapi kita sudah terpisah. Aku ingin kau tersenyum melihatku dari atas sana dan berkata “Ini dia kakakku”. Aku tetap menunggu kehadiranmu untuk melihat senyummu itu, toeng. Sampai kapanpun. Tunggu aku di sana. Kelak aku akan memelukmu erat.
Peluk hangat Elisa untukku, Tuhan. Dia adikku yang terbaik.

Loetoeng (27 Januari 1990 - 6 November 2011)

Tulisan ini ada karena aku tidak bisa melepasmu, adikku. Aku tidak bisa melihatmu untuk terakhir kalinya. Bahkan aku tidak ada di sampingmu saat kau benar-benar tersiksa karena sakitmu. Maaf loetoeng, aku bukan kakak yang baik buatmu.

Banyak hal yang ingin kuceritakan padamu, adikku. Banyak perasaan untukmu yang belum tersampaikan. Kau tahu, kita sudah janji mau merayakan natal tahun ini bersama-sama kan? Sekarang aku justru tidak ingin lagi merayakan natal di kota itu. Mungkin menurutmu berlebihan tapi memang seperti itu. Merayakn natal di sana akan mengingatkan perasaan menyesal itu lagi karena aku tidak bisa melihatmu untuk terakhir kalinya.
ELISA HOTMARIA MANURUNG. Lahir 27 Januari 1990. Hanya 4 bulan lebih muda dariku. Tapi dia bisa menempatkan diri sebagai adik sekaligus sahabat yang baik. Dia bisa melengkapi kesepianku sebagai anak tunggal.
Sejak kecil aku terbiasa bermain bersamanya karena rumah kami bersebelahan. Semua tingkah nakal pasti kami lakukan bersama-sama. Mulai dari lompat pagar rumah orang, melempari atap rumah orang, menggertak anak orang, sampai iseng ngerjain orang via telepon rumah. Kami memang tidak terlalu bergabung dengan anak-anak di daerah perumahan kami, karena kami lebih sering bermain berdua, terkadang bertiga dengan adiknya, Darly.
Berhubung umur kami hanya beda 4 bulan, dia membuat aturan. Mulai September sampai Januari, dia bakal memanggilku kakak. Januari sampai September, dia cukup memanggilku dengan Ruth. Tapi gak jarang juga kalau dia lagi ada maunya, menyebutku kakak walaupun bukan sedang antara September dan Januari.
Dia selalu ada saat aku terjatuh dengan masalah di keluargaku. Dia selalu bersedia menemaniku dan berusaha menjadi sosok yang dewasa menguatkan aku. Dia selalu menyisihkan makanannya untuk dibagikan padaku. Menyediakan sarapan saat aku tidur di rumahnya. Mentraktir aku ini-itu supaya aku senang.
Kepindahanku ke Jogja untuk kuliah membuat komunikasi antara kami berdua semakin berkurang. Tepat di saat aku akan berangkat, dia memilih untuk tidak melepasku secara langsung. Dia hanya menitipkan sebuah boneka beruang kecil dan secarik surat yang menceritakan kesedihannya harus pisah dengan aku. Saat itu aku membacanya sambil tersenyum tapi sekarang, mengingatnya saja sudah berhasil membuatku menangis.
Asal muasal nama Loetoeng, yang merupakan panggilan kami satu sama lain, adalah saat liburan keluarga besar BRI ke Tuk-tuk, Samosir. Di sepanjang jalan di Parapat ada banyak monyet. Spontan si Among bilang “kalian berdua mirip kayak lutung itu. Kalau udah makan, pasti bisa tenang”. Dari situ mulailah panggilan loetoeng mulai muncul. Bukan hanya kami berdua yang mengakui panggilan itu. Kedua orang tua kami bahkan adik2nya juga ikut-ikutan memanggil kami loetoeng. Memori yang manis darinya.
Di kepulanganku tahun 2009, aku mengunjunginya ke asrama Sari Mutiara Medan dan dia meminta sebuah baju dariku. Itulah hadiah terakhirku untuknya.
Selama terpisah jarak, ada satu hal yang selalu ditanyakan setiap kali dia telepon atau sms, bahkan di saat dia sakit tetap bertanya soal cowok. Hal terakhir yang dia katakan “Kalau sampai natal ini kau gak punya pacar, kau kujodohkan sama si Hendra”. Dan sekarang itu hanya tinggal kata-kata karena ternyata 2 bulan sebelum natal dia sudah meninggalkanku.
Aku selalu terlambat menerima kabar tentangnya. Saat dia koma karena lupus selama 20 hari di Medan desember tahun lalu, aku pun tahu beberapa bulan kemudian. Selalu saja aku tidak ada di saat dia butuh support. Perkembangannya maju pesat dan dia sudah bisa kembali kuliah walaupun harus extra keras mengejar ketinggalannya. April 2011 aku menyempatkan pulang karena Inong sakit. Setelah setahun lebih, aku bertemu lagi dengan elisa. Pagi itu aku memeluknya erat. Benar-benar merindukannya.
Kami merayakan paskah bersama di HKBP bersama keluarganya. Setelah itu aku ziarah ke motung bersama keluarganya dan menghabiskan waktu di Ajibata, Danau Toba. Hari paskah aku habiskan bersama dengan elisa, bukan dengan Among dan Inong. Seolah mengerti, mereka langsung saja mengijinkanku pergi bersama elisa. Esok malamnya, kami menerjang hujan naik motor demi jagung bakar favoritenya di depan RSU. Tidak terlihat kalau ditubuhnya sedang ada penyakit yang kapan saja bisa kambuh. Bukan Lupus yang merenggutnya tapi penyakit lain sebagai efek pengobatannya.
Tidak pernah sekalipun dia menunjukkan kesedihannya padaku. Dia bahkan masih sempat wisuda menyelesaikan study-nya di Akbid untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Di saat sakitnya dia pun sempat bercanda. Malam itu si Inong menelpon tepat di saat berkunjung ke rumah elisa. “Toeng, perutku sekarang besar loh. Udah kayak orang hamil. Aku udah kayak Maria, hamil karena Yesus”
Saat itu aku hanya bisa membalas dengan candaan walaupun hatiku sedih mendengarnya.
Seminggu kemudia dia berangkat ke Penang. Entah bagaimana caranya, karena kata Inong untuk duduk aja dia sudah merasa sesak. Lebih dari seminggu dia di sana. Aku hanya bisa bertanya ke darly, adiknya, tentang perkembangan elisa. Dokter memvonisnya gagal ginjal dan sudah menyerah. Air mataku menetes kembali mendengar kabar itu.  Dengan robin, aku menceritakan ketidakrelaanku jika sesuatu terjadi padanya. Aku tidak siap untuk semua itu.
Minggu, 6 November 2011.
Minggu pagi ini aku ibadah gereja bersama Robin. Setelah ibadah, kami menyempatkan sarapan di Lontong Sumatera. Langit pagi itu mendung dan akhirnya hujan. Suasanan hatiku benar-benar tidak enak. Tepat di saat makanan dihidangkan, aku mendapatkan SMS dari astrid.
“Kak, kakak udah tau kak elisa meninggal”
Perasaanku campur aduk. Aku menangis tapi tidak ada air mata yang jatuh. Tidak percaya. Itu yang aku rasakan. Kecewa, itu yang aku rasakan. Aku marah untuk semuanya. Bukan sekarang seharusnya. Kami bahkan sudah berjanji untuk merayakan natal bersama. Hujan semakin deras. Mungkin itu mewakili hatiku yang menangis.
10.45 WIB dia pergi kembali ke Allah. Dan memang aku tidak bisa merelakannya. Aku ingin segera pulang ke sana tapi aku tidak bisa. Saat itu aku sedang Ujian Mid dan kondisi benar-benar tidak memungkinkan. Aku merasa sangat bersalah.
Aku terduduk lemas di kos dengan tangis yang tidak berhenti. Aku menghadapinya sendiri di sini. Elisa bahkan tidak mampir untuk pamit denganku. Kenapa dia tidak mengucapkan apapun sebelum pergi.
Aku bukan termasuk orang yang mudah menangis. Tapi jika tentang dia, air mata ini bisa turun dengan mudahnya. Mengingatnya membuatku merasa bersalah, merasa kosong dan kehilangan, merasa bodoh, dan merasa tidak rela.
Seminggu aku seperti orang linglung. Berharap dia datang menemuiku tapi sampai sekarang dia tidak muncul. Aku masih menunggunya untuk datang. Seorang guru bimbingan kami di SSC, pak Monang, bermimpi ada yang mengantarkan sebuah peti mati ke sekolah. Aku mengetahui cerita ini dari bang Mars. Kenapa aku tidak punya firasat apa-apa?
Dia dan aku mungkin tidak punya hubungan darah tapi hubungan ini jauh lebih dalam dari hubungan darah. Saat aku mengetik semua ini, aku merasakan kerinduan tentangnya. Lagu Dear God mengiringi setiap ketikan jariku untuknya.

Selamat jalan, adikku, sahabatku, temanku, loetoengku..

Kamis, 22 September 2011

Hangatnya Malam Keakraban di Abusyo Tahun Ini

Ada satu hal yang membedakan Malam Keakraban (Makrab) Abusyo dengan Makrab lainnya, yaitu kekeluargaan. Sesuai dengan nama dan dasarnya, Abusyo merupakan paguyuban Alumni SMA Budi Mulia Pematangsiantar yang ada di Yogyakarta berdasarkan asas kekeluargaan. Rasa inilah yang membuat suasana selama Makrab bukan hanya untuk  berkumpul tapi juga merasakan hangatnya keluarga di Yogyakarta.
Tahun ini Makrab Abusyo diadakan di Pantai Sadranan, Gunung Kidul yang masih bersih dan sedikit terisolasi karena benar-benar susah mendapatkan sinyal. Ya, ada untungnya juga. Keakraban lebih terasa karena semuanya focus pada acara, tidak lagi berkutat dengan dunia luar melalui handphone. Makrab selama tiga hari dua malam, 16-18 September 2011, berjalan dengan hangat dan suka lewat games lucu, lebih tepatnya iseng, dan konsep yang humor.
Kekeluargaan semakin terasa saat abang-abang angkatan atas (ehem!) juga ikut memeriahkan acara. Bahkan bang Johan Hutagalung rela jauh-jauh dari Jekardha untuk ikut acara Makrab Abusyo karena ada kerinduan berkumpul bersama keluarga Abusyo. Bisa dilihat seberapa erat kekeluargaan di Abusyo ketika kita memberikan sedikit hati kita pada keluarga kita ini.
Banyak adik-adik angkatan 2011 yang  terlihat malu-malu pada awalnya, dan malu-maluin pada akhirnya. Perasaan ‘baru’ dan ‘segan’ masih ada dalam pikiran mereka. Mungkin karena melihat tingkah kakak dan abangnya yang jelas memang lebih sering malu-maluin, mereka jadi ikut terbawa suasana sehingga kekakuan jadi sedikit mencair.
Jika ada yang berkata bahwa kegiatan Abusyo hanya tentang main-main, apa salahnya? Dalam keluarga kita harus bisa merasa bahagia dan terhibur. Dengan kegiatan yang seabrek di kampus dan organisasi lainnya, justru di Abusyo kita mendapat hiburan dan rasa kekeluargaan lewat bermain yang membuat kita lebih fresh. Jika semua hal hanya berbau serius dan underpressure yang ada juga kita semakin stress. Di Abusyo justru kita diajak pada waktu-waktu tertentu untuk sedikit fun dan melepaskan penat.
Dalam keluarga, kita memiliki hak untuk merasa nyaman, hangat, dan sukacita. Di dalam Abusyo, semua itu ditawarkan. Tapi di dalam keluarga kita memiliki kewajiban untuk saling menjaga dan membantu agar keluarga kita tetap utuh. Kita membutuhkan kebersamaan untuk tetap satu sebagai keluarga. Jadi semua akan balance pada akhirnya.
Selamat dating untuk adik-adik 2011 di Keluarga ABUSYO. Sekarang kita adalah keluarga, begitu juga untuk hari selanjutnya. Semangat dan ingat apa focus kalian dating ke Yogyakarta ini. Tetap saling mendukung, ya!
Ruth Hutapea
21 September 2011

Rabu, 07 September 2011

catatan tahunan-22

"Selamat Ulang Tahun, Ruth Vanessa Hutapea yang ke 22!!!"

Tahun ini aku merayakannya dengan cara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Yaah, tetap dengan menghilangkan diri sih, tapi baru kali ini aku menghilang sampai malam sekali.
Sedikit kecewa karena ada beberapa orang yang lupa ulang tahun saya, termasuk si Among T.T :'( Bahkan dari seseorang yang jauh di sana.. #sad-theme-song
Banyak hal sederhana yang tersusun secara kebetulan tepat pada 5 September 2011. Mulai dari si Toyib Deny yang ngucapin lebih cepat 1 jam karena dia lagi ada di Bontangg. Si Basdrian Sumbayak yang sukses jadi orang pertama ngucapin Selamat Ulang Tahun tepat 00.00 WIB.
Berhubung saya Insomnia, Malam sampai Pagi saya coba merenung dan mengingat resolusi saya seperti yang saya bahas di post sebelumnya greatest-thing-in-21. masih banyak yang harus saya perbaiki dan jelas belum ada hal besar yang sudah saya lakukan.
Terima kasih untuk pasangan Felicia dan Felix yang berhasil mengganggu tidur saya (FYI yang baru 2 jam) dan menculik saya ke Amplas -___-".
Terima kasih untuk Basdrian yang udah rela nemenin saya seharian menghilang. Maaf merepotkan :p

Terima kasih untuk kakadea, anun, dan Nipo buat kado dan surprisenya. yah walaupun nifa belum ngucapin sampe sekarang :( oiya, suka banget sama albumnya!!!!sukaaaaaaaak!!! #kisshug for u galz :*
Kata-kata dari kalian bener-bener bikin tersentuh. Anun benar-benar kenal gimana saya dan selalu mengingat apapun yang saya lakukan plus kata-kata saya. Kakadea bahkan punya tanggapan 'horor' waktu pertama kali mengenal saya. kalau Nipo, gak tau deh yaaa.. dia belum melengkapi bagiannya..saya suka wishlistnyaaaa.. maaf yah kakadea udah selalu jadi orang terakhir yang tau tentang saya. waaa loph u galz *alay* 

Terima kasih buat teman-teman yang udah ngucapin..
Banyak harapan di tahun ini yang bisa membuat perbedaan di jalan hidup. tapi satu hal yang baru saja saya dapatkan dari opung saya. saya diajarkan untuk tidak mengeraskan hati terhadap teguran dari Tuhan karena teguran itulah yang akan menuntun saya dalam hidup ini. Tiba-tiba saja opung saya menelpon dan memberikan beberapa nasehat yang hampir membuat saya menangis. dan FYI aja ni ya, opung saya tidak tahu kalau kemaren saya berulang tahun. selalu ada yang spesial dariNya.
Tidak ada yang spesial tapi ini sesuatu banget yah *ala syahrini*
Puji Tuhan, selamat tambah tua Ruth :) Tetap semangat dan selalu mengandalkan Tuhan Yesus!

Selasa, 30 Agustus 2011

Aku Berbicara Tentang Cinta


“Bila kamu mencintai seseorang, biarkan dia pergi. Dan bila dia kembali, dia akan menjadi milikmu selamanya..”

Terasa tidak adil saat aku mencintai seseorang tapi tidak bisa memilikinya. Untuk apa diberikan perasaan cinta kalau aku tidak bisa memiliki dia yang aku cintai. Bahkan di saat dia juga mencintaiku, aku tidak bisa bersama dengannya. Kenapa ada cinta kalau begitu?
Karena cinta aku bisa meninggalkanmu dan karena cinta aku bisa memintamu kembali. Karena cinta aku bisa membencimu tapi karena cinta aku bisa berkorban untukmu. Karena cinta aku bisa melukaimu dank arena cinta aku bisa menangis karenamu. Cinta selalu bisa menjadi alasan untuk seribu satu tindakan.
Ketika aku mencintaimu tapi tidak bisa memilikimu, aku akan menyalahkan cinta karena datang pada waktu dan orang yang salah. Ketika kau juga mencintaiku tetapi tidak bisa memilikimu, aku akan menyalahkan cinta karena dia sangat tidak adil. Aku hanya meminta saat kita memiliki cinta, kita bisa saling memiliki. Hanya sesederhana itu.

“Cinta tidak akan pernah salah. Karena itu tidak akan pernah ada pengadilan cinta.”



Sore ini aku menonton satu produksi anak negeri karya Rizal Mantovani di RCTI yang berjudul PUPUS. Sebenarnya film ini sudah lama mendekam di laptopku tapi belum menemukan mood yang tepat untuk menonton. Film ini disajikan dengan sangat apik memancing emosi penonton untuk bisa merasakan perasaann Panji dan Cindy.




“Cinta tak selalu semudah yang kita bayangkan.”

Untuk mengerti cinta memang sulit karena cinta itu rumit. Cinta hanya bisa dimengerti dengan cara merasakannya. Cinta akan selalu membawa kebahagiaan. Kalau karena cinta kau merasakan kesedihan, itu artinya kau sedang bersiap-siap untuk merasakan kebahagiaan lain dari cinta.

Kau memilih untuk pergi maka aku akan melepaskanmu. Ketika kau kembali untukku, aku tahu kau akan menjadi milikku selamanya”

Ruth Hutapea

Senin, 22 Agustus 2011

Arti Senyum Sang Pemusik


                Tulisan ini sebenarnya sudah ingin saya luncurkan (halah!) dari berbulan-bulann yang lalu tapi berhubung sedang disibukkan oleh tugas akhir yang entah kapan kelarnya -___-“ jadi tertunda terus. Tulisan ini terinsipirasi dari acara HARMONI SCTV. Ada sesuatu yang unik, yang mungkin tidak pernah diperhatikan awam saat itu. Tapi sebelumnya saya mau mengulas sedikit tentang acara music Indonesia.
                Perkembangan musik Indonesia sebenarnya mengalami rotasi dengan fase yang sama. Dulu sekitar tahun 90-an music melayu sudah ‘musim’ karena terpengaruh oleh musik dari negeri jiran, seperti Exist. Belum lagi boyband-boyband yang terbawa arus musik western seperti Wetslife. Begitu juga konsep musik dengan band yang tidak pernah redup. Karena itu acara music di televisi lebih menonjolkan performance mereka yang –yaaaaaaaaaah…- hanya menggerakkan bibir saja tanpa benar-benar bernyanyi.
                Tapi ada terobosan baru dari salah satu stasiun TV Swasta, SCTV, dengan menampilkan konsep orchestra yang mengiringi suara emas dari penyanyi-penyanyi terbaik Indonesia. Awalnya acara ini dibuat dalam rangka ulang tahun SCTV yang ke-20. Tapi karena banyaknya request dan minta dari penontonnya, acara ini tetap dilanjutkan sebagai acara music bulanan SCTV.
                Kembali ke topik awal. Ada yang unik dari acara ini. Coba perhatikan bagaimana ekspresi pemusik saat mengiri penyanyi yang memiliki improvisasi dan semangat dalam menyanyi! Hal ini saya sadari saat orchestra mengiringi penyanyi Judika Sihotang. Kualitas Judika memang tidak perlu dipertanyakan. Jebolan Indonesian Idol ini selalu tampil prima dengan suara khasnya tanpa ada pemaksaan vocal rock-nya. –kenapa jadi bahas Judika, ya? Hihihihi-
                Tepat di saat itu, kamera selalu menyorot senyum yang terulas dari sang pemusik. Biasanya yang disorot itu pianis yang mengiringi. Bahkan bukan hanya tersenyum, mereka menjadi lebih bersemangat bermain music. Ini terlihat dari anggukan kepala mereka mengikuti beat musik.
                Saya memang bukan pemusik ataupun someone yang punya basic musik. Tapi dari yang saya lihat, aka nada kepuasan tersendiri bagi pemusik saat mengiringi penyanyi yang mengerti harus berbuat apa. Secara otomatis perasaan dan mood-nya akan baik karena merasa sehati dengan penyanyi untuk terdorong bermain secara total. Pemusik jadi ikut tertantang untuk mengimprovisasi permainannya mengikuti si penyanyi.
                Tidak jauh beda dengan hidup kita. Kita cenderung ingin selalu lebih dari orang lain. Yang jadi masalah itu cara yang ditempuh. Kalau kita menanggapi positif dan dijadikan motivasi sih bisa jadi seperti pemusik yang tersenyum puas pada akhirnya. Kalau negatif, yang ada kita tidak tersenyum tapi semakin cemberut melihat kelebihan orang lain. Seperti artikel sebelumnya tentang positive thinking, kali ini juga berlaku hal yang sama. Semua selalu tentang pilihan.
Ruth Hutapea

Sabtu, 07 Mei 2011

Siapa yang Dipelihara oleh Negara?

“Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”
Oke! Mari kita lihat dan tinjau lebih dalam (halah!  Gaya tenan..) arti kalimat di atas. Kalimat itu ada dan tertulis jelas dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 34. Saya yakin semua udah hapal luar kepala (sampai berceceran dan lalat-lalatan *pinjam istilah guru saya*).
Siapa itu yang dikatakan fakir miskin?
            Fakir miskin, otomatis termasuk di dalamnya rakyat yang sangat berkekurangan dan yang tergolong miskin (muter2 deh). Tidak susah mencari contoh orang yang miskin di Indonesia yang kaya raya ini. sangat gampang! Ayo lihat bagaimana hidup mereka. Ada yang tidak punya rumah sampai membangun rumah kecilnya di atas pohon dan tinggal di sana bersama keluarga besarnya. Ada yang tidur di emperan toko, ada yang membangun rumah di perkuburan, dan ada juga yang membangun rumah kardus di kebun tetangganya yang berbaik hati meminjamkan lahan. See…..???
Dan, anak-anak terlantar itu????
            Hmmm,, kalau contoh yang ini juga banyak. Coba saja kita melirik sebentar ke bawah jembatan, banyak anak-anak yang berkeliaran di sana. Ada yang bekerja, bermain, mencopet, tidur, dan lainnya. Tapi satu hal yang sama dari mereka, MEREKA TIDAK BERSEKOLAH.
            “Buat makan saja sudah susah, apalagi buat bersekolah”
Itulah yang selalu mereka katakan ketika ditanya kenapa tidak bersekolah. Sangat miris…..!
Lalu bagaimana mereka selama ini?
            Tidak bisa dipungkiri kalau negara kita ini sedang banyak masalah. Yang paling hot saat ini adalah sekelompok orang yang pintar yang sudah mati rasa yang dengan mudahnya menghabisi nyawa orang lain dengan ‘petasan kebanggaan’ miliknya. Coba saja kalau uang yang mereka peroleh dialihkan untuk membangun sekolah jalanan. Dengan kepintaran yang mereka miliki pasti sangat membantu memajukan pengetahuan anak-anak jalanan.
            Satu lagi yang memalukan. Para wakil rakyat sibuk study tour yang dilengkapi foto-foto mereka yang terlihat menyenangkan saat liburan. Dan hasil study tour mereka adalah membangun istana megahnya yang bernilai triliunan.. iiiihhhhwwaaaaaawwww!!!!!
Dipelihara oleh negara?
            Mungkin gak sih yang dimaksud dengan dipelihara oleh negara itu dengan membangun jembatan ataupun jalan layang dan pertokoan megah untuk memfasilitasi fakir miskin dan anak terlantar tidur dan hidup? Pemikiran yang picik tetapi memang itu yang terjadi.
            Saya melihat para wakil rakyatlah yang lebih dipelihara oleh negara, sampai-sampai mereka dibangunkan istana megah dan diperbolehkan belajar ke luar negri (study tour) sedangkan rakyat miskin dibangunkan jembatan dan jalan layang serta tidak bisa memperoleh pendidikan di dalam negrinya.
            Jadi menurut teman-teman, siapa yang sebenarnya dipelihara oleh negara? Siapa yang layak disebut fakir miskin dan anak terlantar yang dipelihara oleh negara? Saya yakin teman-teman pasti tahu jawabannya…
Ruth Hutapea 

Aku (bukan) Tanah Liat

“Hidup itu cuma sekali. Itu harga mati. Kalau aku punya kesempatan lagi, aku ingin lebih banyak bermimpi karena mimpi selalu terasa lebih indah dari pada realiti.”
Dalam mimpi akulah sutradaranya. Dalam mimpi aku yang menulis skenario. Dalam mimpi aku yang menjadi pemeran utamanya. Dalam kenyataan aku hanyalah tanah liat yang terbentuk dari pandangan dan pikiran picik kehidupan.
            Aku ingin menyangkal hidupku bahagia. Aku ingin menyangkal kesempurnaan yang terlihat dari luar tapi hancur di dalam. Aku seperti tempayan tanah liat yang dipoles dan dibentuk tanpa menanyakan terlebih dahulu aku ingin seperti apa karena keyakinannya mengetahui apa yang terbaik untukku.
Aku ingin terus bermimpi menjadi bentuk yang aku inginkan. Bukan untuk dikagumi oleh orang lain tetapi untukku bisa mengagumi diriku sendiri. Rasanya pasti enak bisa menjadi apa yang aku mau dengan kuasaku sendiri. Tapi tidak mungkin aku menjadi seperti itu karena aku hanya tanah liat yang dibentuk bukan membentuk.
Aku dipuji karena kemulusanku tapi aku retak di dalam dan tidak ada yang tahu karena mereka hanya melihat dari luar. Bangga rasanya dipuji tapi hanya sesaat itu saja. Mereka harus menghancurkanku untuk tahu seperti apa aku di dalam. Setelah hancur, apakah retak itu terlihat? Kehancuran menutupi keretakan. Karena itu aku harus menjaga keberadaanku agar tidak tersentuh dan pecah. Tidak akan ada seorang pun yang akan mengerti seperti apa aku. Hanya aku dan Sang Penguasa.
Ingin rasanya mengeraskan diri agar aku tidak bisa terbentuk seperti yang diinginkannya. Tapi aku tahu itu hanya akan membuatnya putus asa dan kecewa karena aku adalah tanah liat terakhir yang ia punya sebelum kemampuannya hilang.
Ada banyak sangkalan yang aku bisa berikan sebagai tanah liat. Ada banyak bantahan juga yang tidak bisa aku hindari sebagai tanah liat walaupun aku bukan tanah liat.
Ruth Hutapea

Kamis, 10 Maret 2011

BEWARE! Kata-kata itu sangat berkuasa..!

Seperti yang sudah saya bahas di topik ‘DASAR POSITIVE THINKING’, saya menekankan tentang kata-kata positif seperti menjawab pertanyaan sederhana, “apa kabar?” Kali ini saya akan membahas sedikit tentang effect dari kata-kata positif tersebut.
“Bila kita menggunakan kata-kata positif, tanpa sadar hati kita juga akan menjadi positif. Dengan demikian, emosi kita juga menjadi lebih baik dan kita bisa mengambil take action yang lebih baik. Bandingkan jika kita menggunakan kata-kata negatif, kata-kata yang tidak mungkin, kata-kata yang negatif akan sangat menurunkan semangat kita.”
Itu adalah sebuah kutipan dari artikel saya sebelumnya tentang ‘DASAR POSITIVE THINKING’. Memang benar, kata-kata sangat berkuasa. Dari kata-kata, apa punn bisa saja terjadi.
Saya akan mengutip penjelasan secara ilmiah oleh Masaru Imoto dalam bukunya yang berjudul “The True Power Of Water”. Beliau mengatakan saat air diberi kata-kata yang positif, seperti ‘cantik sekali’ atau ‘bening sekali’ atau ‘bersihnya air ini’ akan menghasilkan kkristal yang bagus saat didinginkan. Berbeda dengan air yang diberi kata-kata negatif, seperti ‘airnya agak keruh’ danternyata kristalnya hancur.
Dalam kenyataan, kata-kata ‘terima kasih, I Love You, aku sayang kamu, semangat, luar biasa, hebat’ akan memberikan efek yang berbeda terhadap pemikiran seseorang dibanding kata-kata ‘tidak berguna, jelek, jahat, sakit, loyo’.
Contoh lain yang diberikan beliau yang dapat kita teliti sendiri adalah dengan nasi dan toples. Toples A dan B diisi dengan nasi yang sudah 12 jam dalam jumlah yang sama dan dalam kondisi yang sama. Kemudian toples A diberi kata-kata positif seperti ‘Aku Sayang kamu’ dan toples B diberi kata-kata negatiif seperti ‘Tidak Berguna’. Nasi tersebut setiap hari diberikan ucapan sesuai dengan tulisan di toplesnya.
Apa efeknya? Banyak yang sudah membuktikan. Setelah 2 minggu, nasi di toples B berubah menjadi hitam dan berbau. Nasi tersebut jadi berjamur. Berbeda dengan nasi di toples A yang tetap berwarna bersih. Nasi tersebut bukannya tidak berjamur. Nasi itu tertutup oleh ragi jadi baunya seperti wine. Ini benar-benar menarik dan Anda dipersilahkan untuk mencobanya J.
Awalnya saya bingung kenapa pembanding yang diambil beliau air, bukan bunga atau hal lain yang termasuk makhluk hidup. Berikut alasannya. Tubuh manusia terdiri dari 60-70% air. Ketika diberi kata-kata positif, kristalnya juga akann bagus, dengan begitu enenrgi listrik dalam tubuh akan mengalir dengan baik dan semuanya menjadi bagus. Menndadak kita jadi jauh lebih sehat dan lebih luar biasa semangat. Bandingkan jika kita menggunakan kata-kata negatif. Kalau kita menggunakan kata-kata negatif, diri kita akan lebih cepat busuk (dengan perbandingan nasi tadi).
So, ayo mulai menggunakan kata-kata positif dalam hidup kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan lihat perubahan apa yang terjadi dalam hidup kita..

Dasar Positive Thinking

Tidak pernah mengenal kata bosan untuk membicarakan tentang sesuatu yang disebut positive thinking. Menurut saya, ini adalah hal yang menarik dan gampang-gampang susah untuk dilakukan. Percaya atau tidak, kekuatan pikiran sangat berpengaruh pada kehidupan kita. Yah, banyak orang yang menyebutnya sebagai sugesti. Saya tidak menentang adanya negative thinking selama itu membuat kita lebih baik. dan pertanyaannya seberapa besar hal baik yang ditimbulkan dari negative thinking?
Hal mendasar dari positive thinking adalah ucapan. Setiap kata yang keluar dari mulut kita akan mempengaruhi isi pikiran kita, itu akan bekerja secara otomatis. Maka untuk bisa berpikir positif, kita bisa memulainya dari ucapan kita.
Bila kita menggunakan kata-kata positif, tanpa sadar hati kita juga akan menjadi positif. Dengan demikian, emosi kita juga menjadi lebih baik dan kita bisa mengambil take action yang lebih baik. Bandingkan jika kita menggunakan kata-kata negatif, kata-kata yang tidak mungkin, kata-kata yang negatif akan sangat menurunkan semangat kita.
Sebagai contoh, saat seseorang menanyakan kabar, kita mempunyai beberapa pilihan jawaban. Seperti, “Baik!” atau “Ya, begitulah.” Atau “Sedang tidak baik.” atau bahkkan “Luar Biasa!” Jawaban apa yang akan Anda pilih?
Bangsa kita termasuk orang yang sudah mulai menerapkan positive thinking sebenarnya. Lihat saja, dalam kondisi apa pun selalu bisa mengatakan, “untung Cuma lecet di kaki” padahal lecet yang dimakksudnya termasuk parah. Dari sini terlihat kita selalu bisa melihat sisi positive dari kejadian di sekitar kita. Tapi kenapa masih banyak yang tidak bisa menjalankannya?
Mengucap syukur adalah wujud nyata dari positive thinking. Saat kita mampu mengucap syukur dalam setiap keadaan kita, itu artinya kita bisa melihat sisi positif dari kejadian yang kita alami. Saat kita mengucap syukur, hal-hal positif-lah yang akan keluar dari mulut kita. Dengan demikian, pikiran kita akan terarah ke yang positif juga.
So, selamat mencoba berkata-kata positif dan selamat menikmati pemikiran yang lebih baik.
By : Ruth Hutapea
8 Maret 2011

Kemudahan itu Cenderung menjenuhkan

Tidak bisa dihindari lagi! Semakin maju zaman, semakin maju juga pola pikirnya. Dengan demikian, manusia akan mencari cara bagaimana mempermudah dirinya dalam melakukan aktiivitas. Sebagai contoh sederhana, dalam hal makan kita cenderung memakan makanan fastfood ataupun makanan instant  untuk mempersingkat waktu. Dalam hal tranportasi, kita cenderung akan mencari jalan tikus agar sampai lebih cepat ke tujuan, sebenarnya untuk menghindari macet juga termasuk salah satu alasan. Hehe
            Selama saya Kerja Praktek (KP) di Pertamina Balikpapan, saya hampir tiga minggu berada di Ruang Pusat Pengendali Kilang (RPPK). Umumnya, di sini pekerjanya adalah laki-laki yang sudah berumur dan pasti memiliki jam terbang tinggi mengawasi proses di kilang. Entah karena umur atau sudah terbiasa, mereka terlihat jenuh dengan aktivitasnya di RPPK.
            Dulunya, semua alat monitoring masih analog sehingga untuk mengecek suhu dan tekanan tidak bisa dilakukan secara otomatis. Sekarang semua alat monitoring serab digital. Control flow, suhu, dan tekanan bisa dilakukan dari panel. Untuk tahu suhu misalnya, kita tinggal menekan lokasi suhu yang diinginkan dan semua akan terpampang dengan jelas di monitor, bahkan alatnya touch screen.
            Saya sempat, bahkan sering, mengobrol dengan bapak-bapak yang bekerja di RPPK. Benar saja! Banyak dari mereka merasa sudah jenuh duduk seharian di depan panel. Memang, semakin jarang panel diutak-atik berati semua proses berjalan dengan baik dan berarti juga pekerja di panel akan do nothing, hanya mengawasi monitor yang sesekali alarmnya berbunyi. Ada juga yang mengatakan jika Surat keputusan untuk berhenti diberikan kepadanya, beliau akan menerima dengan senang hati.
            Alih-alih menghilangkan kejenuhan di RPPK, mereka biasanya mengobrol, berkelakar, dan ‘untung’ ada mahasiswa KP yang mengusik mereka untuk ikut mengobrol. Di RPPK ini pekerja bekerja secara shift dan tidak ada istirahat. Saat jam makan siang mereka akan makan secara bergantian atau mengandalkan mie goreng pak Yunus yang terkenal maknyos.
            See?! Ini hanya contoh kecil tentang realita sepele di lokasi KP saya J

Rabu, 23 Februari 2011

Gaul dan Lucunya Negeri Kaya itu

Ada cerita lucu dari sebuah negri kaya di mana penguasa suka lupa dengan masa.
Dulu kala rajanya mengabdi seumur hidup bak abdi dalem tapi terguling juga karena rakyat berontak, yang katanya sih reformasi.
Zaman sekarang raja malah seperti tidak punya kuasa, terancam terguling oleh segelintir massa. Si raja pun tak bergeming, eh dia malah prihatin.

Lain lagi yang satu ini. ada si penguasa benda bundar, sudah diboikot malah belagak bolot.
"Sharing benda bundar dong, cuy!" eeeeh dijawab "Ogah ah! Gopek dulu!" hahahahaha *sambil geleng2*
Buka hanya itu, selain yang dia pegang dinamakan ilegal. Dasar si bolot yang pelit-mangir.

 

You know what? bukan hanya negrinya yang kaya, ada juga si penebar harta.
Ceritanya sih dia itu nginep di hotel prodeo, entah kelas berapa, tapi masih tetap dermawan.
Doi tetap setia menebar di sana-sini sampai bisa piknik ke bali-makau.
Pengakuannya sih doi stres di hotel jadi butuh hiburan dan refreshing.
*geleng2 semakin kencang*



Dulu ngeri ini bermain dengan politik, lalu ekonomi, sekarang agama. besok apa lagi ya?
Dilirik-lirik sih, negri kaya ini mulai dikontrol oleh massa berlandaskan agama.
Ah, lagi pula banyak yang lupa sama 5 dasar, PANCASILA kalau gak salah mereka menyebutnya.
jadi wajar saja toh?! *angguk2 kali ini*

Lucu sekali perputarannya, seperti jalan di tempat.... *nahlooo??!!!
"Whatever you say-lah penguasa!" rakyatnya sudah mulai bosan dengan cerita sana-sini. untung gak ada sessionnya seperti glee atau Cinta Fitri.. hahahaha *ups!
Gaulnya negri kaya itu, setiap masalah timbul tenggelam tanpa ada akhirnya.....

-Guyonan Santai-
Ruth Hutapea

Jumat, 04 Februari 2011

Please, don't do this at Home!!!

Catatan ini didedikasikan untuk semua mahasiswa terutama anak kos!
Anak kos sekarang ini mengutamakan murah, meriah, dan instant. Bukan hanya dalam hal kuliah, dalam hal makan juga demikian. Kita tahu makan minum yang tidak sehat akan menyebabkan penyakit yang menakutkan. Tapi sebagai anak kos kita juga sering mengabaikan beberapa kebiasaan kecil sehabis makan, dan diluar dugaan kebiasaan hidup yang tidak baik ini besar kemungkinan menjadi the killer yang sewaktu-waktu menimpa kita. 
1 . Makan buah-buahan 
Saya yakin dari kita yang bernasib sama, sebagai anak kos, kita jarang sekali makan buah sehari-harinya. Tahukah kalian? Kebiasaan makan buah setelah makan ternyata adalah kebiasaan yang keliru. Setelah makanan masuk ke lambung, lambung membutuhkan waktu satu sampai dua  jam untuk mencerna. Jika seusai makan lalu menyantap buah, buah akan terhambat oleh makanan yang telah lebih dulu disantap. Akibatnya buah-buahan tidak bisa tercerna secara normal. Jika berlangsung lama, akan menyebabkan gejala perut kembung, diare atau susah buang air besar dan gejala lainnya. See? :)
2.. Minum teh kental 
 Minuman khas untuk kita yang 'makan terbang adalah es teh. Tahukah kalian? Minum teh seusai makan, dapat mengencerkan getah lambung, akibatnya mempengaruhi pencernaan makanan. Selain itu, daun teh banyak mengandung tanin (asam tanat). Jika minum teh seusai makan, akan membuat protein yang belum sempat dicerna lambung menyatu dengan asam tanat dan membentuk sedimen yang tidak mudah dicerna, sehingga mempengaruhi serapan protein. Teh juga dapat menghambat serapan zat besi, jika keadaan demikian berlangsung lama dapat terjadi gejala anemia karena kurang zat besi.  WOW?!
3 . Merokok 
Ini yang paling penting. Merokok itu sangat berbahaya! Kalimat ini sudah seperti angin lalu bagi kebanyakan orag. Tahukah kalian? Bahaya merokok sehabis makan lebih besar 10 kali lipat dibanding hari-hari biasa! Ini dikarenakan peredaran darah pada saluran pencernaan sehabis makan meningkat. Akibatnya sejumlah besar kandungan dalam rokok yang tidak baik bagi kesehatan diserap, sehingga bisa merusak hati, otak besar dan pembuluh darah jantung dan menyebabkan penyakit pada aspek-aspek terkait ini. Hmmm....!!!!!! 
 4 . Mandi 
Yang ini adalah masalah sepele. Apa hubungannya makan dengan mandi? Kecuali makan sambil mandi, agak aneh itu kayaknya..hehehe Tahukah Kalian? Mandi sehabis makan, volume aliran darah pada permukaan tubuh akan meningkat, dan volume aliran darah pada saluran usus dan lambung akan berkurang, sehingga membuat fungsi pencernaan usus lambung melemah, dan menyebabkan pencernaan buruk. 
5. Mengendorkan ikat pinggang 
Mengendorkan ikat pinggang setelah makan, meskipun terasa agak nyaman, tapi hal tersebut dapat mengakibatkan turunnya tekanan dalam rongga perut, memaksa lambung turun (terjuntai). Jika kebiasan tersebut terus dilakukan, akan benar-benar mengidap lambung turun. Hahahaha,,,, segera cari akal lain kalau kekenyangan. :))
6 . Makan angin (berjalan-jalan) 
Agak aneh! Ada yang menyarankan setelah makan sebaiknya berjalan 15 menit agar perut tidak membuncit. Tahukah kalian? Makan angin sehabis makan, bukan saja tidak dapat hidup panjang umur, bahkan karena meningkatnya volume olahraga dapat mempengaruhi saluran pencernaan terhadap serapan gizi. Terutama manula, fungsi jantung melemah, penyempitan pembuluh darah, banyak berjalan seusai makan akan timbul gejala tekanan darah menurun dan lain-lain gejala. Jadiii????
7 . Berkaraoke 
Seusai makan isi lambung kita membesar, dinding lambung menjadi tipis, volume aliran darah meningkat, saat demikian, bernyanyi dapat membuat sekat ronga badan pindah ke bawah, beban rongga perut bertambah, jika ringan akan menyebabkan pencernaan buruk, sebaliknya dapat menyebabkan gangguan pada lambung dan gejala penyakit lainnya. 
8. Mengemudikan mobil 
Rawan terjadi kecelakaan jika habis makan lalu menjalankan kendaraan. Ini dikarenakan sehabis makan lambung dan usus membutuhkan sejumlah besar darah dalam mencerna makanan, mengakibatkan organ otak besar kekurangan darah untuk sementara waktu, sehingga dengan demikian dapat menyebabkan kesalahan operasional, termasuk mengantuk..hehehe
Sebagai catatan tambahan:
Sangat tidak disarankan memasak mie instant bersamaan dengan bumbunya karena MSG bila dimasak di atas 120°C akan berpotensi menjadi karsinogen pembawa kanker. Coba perhatikan kemasan mie instant yang kalian miliki, kebanyakan prosedurnya adalah bumbu ditaburi diakhir setelah mie dimasak

Apa yang baru di 2011???

Happy New Year :)
Telat sih memang,, tapi baru ada waktu sekarang buat ngisi catatan ini. januari itu termasuk bulan yang sibuk bagi seorang mahasiswa. apalagi di kampus UGM, ujian akhir dimulai di minggu pertama bulan januari, setelah berheboh-ria menyambut tahun baru
Seperti biasanya, setiap orang akan membuat daftar resolusi di tahun 2011 ini yang pastinya lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2010. Bukan berarti tahun 2010 itu bukan tahun yang baik. Setiap tahun diciptakan baik oleh Tuhan, tinggal bagaimana kita memanfaatkan mengisi kesempatan selama setahun penuh.
Saya akan mengajak semuanya untuk mengecek kembali resolusi di tahun 2011. Apakah point pertama yang pastinya menjadi prioritas utama kalian di tahun ini? Pekerjaan yang layak? Lulus dengan cepat? IPK cumlaude? Pasangan hidup? Atau target lainnya? 
Adakah dari kalian yang memprioritaskan keimanan terhadap Tuhan? Tidak munafik, saya juga seperti kalian, menomorsatukan hal duniawi yang yang menjadi pint urgent untuk dikejar.
Saya juga baru menyadari beberapa hari yang lalu. Bahkan di daftar saya, tidak ada yang berkaitan dengan hal imani kepada Tuhan. Padahal itu adalah point utama dalam hidup kita yang harus diprioritaskan. Tanpa Dia kita tidak bisa apa-apa.
Mungkin ada yang bernggapan, ' saya tidak pernah berdoa tapi saya bisa mendapatkan hal baik dalam hidup saya' atau 'saya sudah melakukan ibadah yang menjadi kewajiban saya, dan saya rasa itu sudah cukup. Buktinya saya bisa mendapatkan apa yang saya targetkan'.
Percaya atau tidak, tangan-Nya tetap bekerja pada hidup kalian tanpa kalian sadari. Kita adalah ciptaan-Nya dan Ia bertanggung jawab penuuh dalam hidup kita. Apakah cukup seperti itu?
Kalau iya, kita tidak jauh beda dengan pengemis yang hanya menengadahkan tangan dan mendapatkan uang, bahkan mereka masih bisa mengucapkna terima kasih. Lalu bagaimana dengan kita? Kita merencanakan semua dalam hidup kita dan berusaha keras untuk mendapatkannya sampai kita puas. Setelah itu? Kita tidak perlukah berterima kasih dan bersyukur kepada yang telah menyediakan segalanya untuk kita.
Ya! Ia menanti kita dengan tangan terbuka untuk memeluk dan merangkul kita. Jangan pernah khawatir akan hidup kita, karena itu adalah dosa yang besar. Dengan khawatir, berarti kita telah meragukan kuasa-Nya dalam hidup kita.
So, ayo kita revisi sedikit daftar kita dan menambahkan resolusi untuk menjalin kedekatan yang lebih lagi dengan Tuhan kita. Tidak ada kata terlambat untuk itu..

Surat yang Tak Tersampaikan

Dear Pahlawan Wanitaku yang Paling Cantik,                 Aku bersenandung bersama isak pagi ini                 Terulang memori...