Senin, 04 Oktober 2010

The Truly Bestfriend = Soulmate


Persahabatan ini ada bukan karena banyaknya persamaan, justru ada banyak perbedaan antara si polos dan si cantik. Dari julukannya saja sudah terlihat kalau pribadi mereka sangat berbeda, ya walaupun karena kebersamaan selama 16 tahun ada beberapa hal yang bisa dijadikan titik persamaan mereka.
 
Pertama berbicara tentang si cantik. Ada banyak hal menarik tentang dia, tapi ada banyak hal yang tak akan bisa diduga kalau tidak mengenalnya dengan baik (hehehe, terbongkar met!). sesuai julukannya, itu emang kenyataan. Kata cowok-cowok sih gitu, masa iya saya sebagai cewek menilai dia??!! Hahaha, sebagai mametnya saya akui dia memang cantik (hihihi, kepaksa banget gak sih?). Pribadinya supel dan mudah berbaur dengan orang lain. Dia juga punya semangat yang tinggi, apalagi kalau soal belanja. Semangat 45 banget! Hahaha.. Prinsipnya tentang kebutuhan dan keinginan malah lebih seringa gak berlaku. Di sini sahabat tidak berhak mengganggu gugat (jarang sekali berhasil), hehe..

Tapi jangan salah juga, si cantik termasuk anak yang sedikit-agak plin-plan dan terburu-terburu (gak boleh protes, met!). Dalam hal mengambil keputusan, si cantik bisa dikatakan plin-plan. Sekarang mungkin dia memilih A, beberapa saat lagi dia memilih B, tapi dia bertanggung jawab dengan pilihannya (sedikit pembelaan, hehe). Si cantik juga sering terburu-buru mengambil keputusan, paling tidak suka kalau ada yang lamban, termasuk dalam berpacaran (ryo termasuk orang yang sabar tuh ngadepin dia, hahaha). Nah, dalam hal ini si polos harus sering-sering di sebelah si cantik biar nantinya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (halah!). Itu gunanya sahabat..

Sekarang tentang si polos. Kenapa julukannya si polos? Ini bukan karena sifatnya yang polos tapi karena cara dandannya yang polos, hahaha! Bisa dikatakan hampir tidak pernah dandan. Positifnya si polos, dia bisa mengerti suatu keadaan dan selalu mencoba menyederhanakan persoalan (ngerti gak maksudnya? Saya juga gak ngerti. Haha). Selalu tenang memikirkan segala sesuatunya. Tetapi orangnya sangat moody. Mood sangat mempengaruhinya. Kalau mood si polos sedang buruk, si cantik pasti diam aja, terkadang bisa menghibur juga sih (namanya juga sahabat, hehe).

Hobby si polos itu membaca, otomatis sangat suka ke toko buku. Sedangkan si cantik? Setiap diajak ke toko buku, baru masuk saja sudah menguap. Tapi si cantik selalu sabar menemani si polos mengubek-ubek toko buku. Itu baru namanya sahabat..

Sekarang berbicara tentang persamaan antara mereka. Seperti di tulisan sebelumnya, mereka dekat karena kesamaan sifat Tomboy waktu SD, sampai sekarang hanya si polos yang masih mejaga ke-eksistensi-an itu (apa sih?hahaha). Basket juga sama-sama dijadikan hobi bagi mereka, dalah hal ini si cantik lebih menjaga ke-eksistensi-an itu (balance kan?haha). Satu lagi, mereka sama-sama tidak suka keramaian. Di tempat yang terlalu ramai, mereka akan merasa pusing dan bosan (yang ini sama-sama anehnya).

Dari semua fakta-fakta di atas, dapat membuktikan mereka selalu bisa menutupi kekurangan satu sama lain. Selama 16 tahun mereka belum pernah bertengkar hebat dan mudah-mudahan tidak akan pernah. Marah-marah kecil sih itu biasa dalam persahabatan..

Si cantik berkata : Ruth Hutapea, a friend is someone who knows the song in your heart and can sing it back to you when you have forgotten the words..
Si polos berkata : Maria Saragih, Friendship isn't how u forget but how u forgive. Not how u listen but how u understand. Not what you see but what u feel. And not how u let go but how u hold on..
Si cantik dan si polos berkata : Mamet, The Truly Bestfriend is Soulmate

dedicated to mamet
-kisshug-

Cinta Sejati itu gimana, sih?


 

Cerita ini terinspirasi dari beberapa obrolan satu minggu terakhir bersama teman-teman dan juga Inang Pendeta HKBP.
Skenario pertama:
A : “Mengapa kamu mencintai dia?”
B: “Dia pria yang tampan dan selalu memberikan apa yang saya minta.”
Skenario kedua:
A: “Apa yang membuatmu mencintainya, teman?”
B: “Karena ia memang pantas untuk dicintai. Dia wanita yang baik dan lemah lembut.”
Skenario ketiga:
A: “Apa yang kamu lihat dari dirinya? Sepertinya kamu sangat mencintainya.”
B: “Entahlah! Saya tidak tahu mengapa Saya mencintanya. Pokoknya saya cinta, Titik!”
Inilah beberapa contoh cinta yang digambarkan oleh Kahlil Gibran dalam bukunya Risalah Cinta. Skenario pertama adalah cinta anak TK. Anak kecil akan memberi hati kepada orang yang rajin memberinya sesuatu, apalagi sesuatu itu adalah barang yang dia sukai. Jika idak lagi menerima sesuatu itu darinya, rasa sayangnya pun hilang entah kemana.
Skenario yang kedua, lebih tinggi tingkatannya. Mencintai karena kelebihan yang dimiliki pasangannya. Jika kelebihannya itu hilang, hilang jugalah cintanya.
Untuk skenario ketiga, orang lebih sering menggambarkannya dengan cinta buta. Sebenarnya keliru, bukan cinta buta tetapi cinta abadi yang takkan goyah oleh apapun. Dicari-cari tetapi tetap saja tidak ditemukan karena ada begitu banyak alasan untuk mencintai pasangannya sehingga ia tidak mampu menemukan jawabannya. Itulah cinta puncak, cinta sejati yang mencintai dengan apa adanya.
Dari khotbah minggu kemarin, inang pendeta banyak menceritakan kisah cinta yang tulus dan menerima apa adanya. Walaupun sang istri memasak nasi yang terlalu lembek, lauk yang gosong, tetap saja ia memakannya dengan senyum. Kok bisa? Pria itu mencintai istrinya bukan karena istrinya pintar memasak, tetapi karena ia mencintai istrinya apa adanya.
Seorang pria tampan dengan bangga memperkenalkan istrinya, yang secara fisik sangat jauh jika dibandingkan dengannya, kepada rekanan seprofesinya di suatu acara. Tidak ada tampak beban atau rasa setengah hati, karena ia mencintai istrinya bukan karena fisik tetapi karena beribu bahkan berjuta alasan lain yang tak bisa ia sebutkan. Mencintai dengan apa adanya.
Ada seorang wanita yang mau melakukan apa saja yang diminta suaminya. Untuk membahagiakan istrinya dan karena istri harus tunduk kepada suami, ia pun melakukannya walaupun harus menyakiti sahabatnya (bukan sahabat yang baik, ckckckckck). Seorang istri memang harus tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan. Itu artinya sang istri haru stunduk kepada suami, dan suami juga harus memiliki pribadi yang takut akan Tuhan. Itu baru tepat! Sang suami juga haru menyanyangi istrinya seperti dirinya sendiri.
Dasar suatu hubungan, apapun itu jenis hubungannya, adalah kasih. Kasih tidak mengenal cantik atau jelek, kaya atau miskin, baik atau buruk, dermawan atau tidak, pintar atau bodoh, atau apapun istilah lain yang menggambarkan suatu perbedaan. Bahkan kita disuruh untuk mengasihi musuh kita.  Jangan jadikan hal-hal tersebut menjadi dasar suatu hubungan, menjadi alasan untuk mencintai, tetapi jadikanlah kasih menjadi dasar dari hubungan kalian.
Do you know?
Cinta bisa dikategorikan menjadi 4 jenis, yaitu : (berasa ujian ni)
Cinta tanpa nasfsu, itulah cinta malaikat
Nafsu tanpa cinta, itulah cinta binatang
Cinta karena kebiasaan, itulah nafsu
Cinta abadi, itulah cinta yang didambakan setiap insan
Berada dalam jenis cinta yang manakah kita?

Sabtu, 02 Oktober 2010

Hati-Hati! Kuliah Siang Ternyata Banyak Negatifnya..!

Kamis, 30 September 2010
Siang ini saya merasa sangat lelah. Kenapa? Bayangkan coba kau pikir (Minjem logat Pak Welly)… Hari ini saya kuliah non-stop dari jam 7 pagi sampai jam 2 sore!! (LTM Mode ON). Beruntung kuliah PAP jam 11 kosong karena Pak Mardi, sekadar info beliau adalah DPA saya (so??), masih ada di luar kota jadi saya masih bisa menarik nafas sekejap.
Tepat saat kuliah PPK, jam 1 siang bersama Pak Sutijan, punggung saya lemas pertanda mulai kecapekan. Belum lagi rasa lapar menyerang.. beeeh! Lengkap sudah…! Kalau keadaan kayak gini, gimana bisa konsentrasi? Apalagi mata kuliahnya tergolong berat, ampun deeh!
Refleks tangan ngubek-ngubek tas mencari pensil dan kertas (lah trus di meja ada apaan? Ini yang namanya kuliah? Yang pasti di meja ada hape. Hahahaha). Mencari inspirasi supaya gak tidur, tangan mulai menari (lebay lagi) menulis apa yang saya rasakan dalam bentuk point-point. Jadi berasa ngisi kuisioner ‘hal apa yang kamu rasakan saat ini?’.
List berisi keluhan pun beruntun muncul. Saya kepanasan (walaupun ada AC, tetap gak ngefek!), saya lapar dan ngantuk (karena lapar makanya ngantung, tuing?!), dan yang pasti saya bosaan karena seharian dihadapkan dengan mata kuliah yang berat.
Apakah anda pernah berada di posisi saya? Pasti pernah (baca:sering). Rutinitas yang membosankan di siang hari sangat mempengaruhi mood. Bukan hanya mood, konsentrasi pun jadi buyar.
Kuliah di siang hari, apalagi sudah kuliah dari pagi, memiliki banyak pengaruh negatif. Badan yang sudah tidak fit karena pengaruh suasana siang hari dipaksa duduk tenang di ruang kelas mendengarkan penjelasan dari dosen. Karena capek, mood pun ikut-ikutan down. Kalau mood sudah down, apapun jadi terasa hambar seperti sayur tanpa garam, euuuh!
Konsentrasi masih tetap jalan? Pasti iya.. Tapi konsentrasi dalam hal apa? Banyak sekali godaan saat mood kita untuk belajar di siang hari hilang. Ada yang tidur dengan pulasnya, melamun (PikTor?!), ada yang main Hape untuk SMS-an ataupun OL bahkan ada yang hanya melihat galeri fotonya (narsis, euy..), dan ada juga yang mencoret-coret kertas gak penting seperti saya..hehehe
Solusi apa yang kira-kira bisa dipikirkan? Terpikir untuk bolos? Pasti iya.. hahaha, sebagai seorang mahasiswa, ini merupakan jalan keluar yang wajar terpikirkan. Ada beberapa pilihan mungkin.
Berharap dari kampus memberikan sedikit kelonggaran dengan mengurangi jam kuliah siang bolong dengan mata kuliah yang berat mungkin bisa menjadi satu keinginan. Tapi kita sama-sama tahu seberapa sulitnya mewujudkan itu. (-_-!)
Siapkan segala amunisi yang bisa menghalau list yang sudah ada tadi. Amunisi yang mana? HAPE adalah amunisi terbaik, hehehe. Pasti anda menjawab dengan anggukan. Lalu apa lagi? Untuk tipe orang seperti saya, saat-saat yang membosankan merupakan saat-saat yang produktif. Saat bosan, saya bisa menulis berbagai coretan yang mengalir begitu saja (beberapa saat ini saya merasa produktif, membuktikan betapa bosannya saya.hahaha)
Cari sesuatu yang bisa membuat pikiran kita fresh, paling tidak kita bisa mengisi kehadiran 75% sebagai syarat mengikuti ujian nanti, hehehe…
Tidak ada yang bisa mengendalikan mood dan pikiran kita kecuali diri kita sendiri. Jadi semua hal yang di atas dapat dengan mudah kita selesaikan kalau ada kemauan. Nah, sekarang tinggal mencari di jemuran mana keinginan kita tadi nyangkut. Hehe
Oiya, bahkan teman kampus saya ada yang bela-belain balik ke kos sebelum kuliah siang untuk MANDI! Sometimes sih ngefek, tapi lebih sering gak ngefek tuh.hahaha
Derita anak KULI-ah siang hari..!!hehehe



Fenomena Bollywood

Saya punya beberapa pertanyaan untuk anda, seperti:
 Bagaimana mimik wajah anda saat mendengar Bollywood?
  Lalu bagaimana perubahan wajah anda saat mendengar Hollywood?
 Bagaimana pula denga Jallywood (konon katanya dijadikan sebagai julukan perfilman Indonesia)?


Bisa saya bayangkan bagaimana perubahan mimik wajah anda.
         Bollywood - mengernyitkan dahi sambil menerucutkan bibir (saya yakin anda sedang mencobanya, hehe)
      Hollywood – mengangguk-anggukkan kepala sambil sedikit tersenyum (masih berpikir ‘emang kenapa?’)
·        Jallywood – menggoyangkan kepala sedikit dan berkata ‘lumayanlah’ (‘saya orang Indonesia, bung!’)

Seperti judulnya, saya akan membahas tentang Bollywood yang dianggap kampungan oleh sebagian orang. Mengapa demikian? Mengapa Bollywood dianggap jelek dan kampungan? Padahal mereka berhasil mengeluarkan ratusan film setiap tahunnya, lho..

Setelah melakukan sedikit survey tentang Bollywood kepada beberapa teman saya, saya mendapatkan jawaban yang subjektif. Mengapa saya katakan demikian? Karena penilaian terhadap film itu tentu sesuai selera personalnya.
Jawaban-jawaban mereka itu seperti :
“Bahasanya ribet, susah dimengerti”
“Negara miskin gitu mutu filmnya pasti gak OK lah..”
“Ceritanya itu-itu aja. Bosan!”
“Jenis musiknya itu loh. Nge-dangdut banget.”
“Asli ni film india lama banget, 3 jam!”
“Mau susah, mau senang tetap aja nyanyi sama nari. Aneh!”

Masih banyak alasan-alasan lain yang mereka jabarkan. Bahkan ada yang karena mengikuti trend. Katanya sih malu kalau menonton film india, malu disebut kampungan nantinya. Sebenarnya untuk kelengkapan tulisan ini saya ingin menghubungi pengamat film (ehem!), tapi apa daya dibatasi oleh ruang dan waktu, hahahahaha… 

Sedikit ulasan tentang Bollywood dari saya…
Bollywood adalah julukan bagi perfilman india, sama halnya dengan Hollywood. Umumnya bollywood menyajikan cerita yang bertema percintaan dan permasalahan umum dalam kehidupan, seperti persahabatan, patriot, juga masalah sosial. Pemeran utama bertemu pasangannya, pendekatan, menyanyi dan menari, jadian, klimaks masalah berupa tentangan orang tua ataupun orang ketiga, happy ending, dan DONE. That’s it..
Lokasi yang sering digunakan, selain luar negeri tentunya, adalah daerah pedesaan di India yang masih sangat asri, jauh berbeda dengan keadaan perkotaannya. Sama saja dengan Indonesia bukan?
Sedikit meminta perhatian anda (ehem, ehem!hiihii), bollywood selalu menyajikan secara total film yang mereka keluarkan. Mungkin satu hal yang paling umum adalah di saat menyanyi dan menari tiba-tiba saja ada puluhan bahkan ratusan orang yang ikut menari dengan gerakan yang seragam. Beberapa orang menilai ini LTM (lebay too much), akan tetapi di sisi lain ini menunjukkan ketotalan mereka dalam menggambarkan cerita yang ingin disampaikan. Si penyaji ingin memperlihatkan kegembiraan dan kemeriahan suasana di scene tersebut maka ia menghadirkan puluhan orang.
Coba kita perhatikan juga bagaimana mereka tetap menjaga budaya mereka lewat musik dan cara berpakaian. Masih banyak film-film india dimana pemainnya mengenakan pakaian saree sebagai properti, apalagi saat menari. Tidak ketinggalan juga gelang dan hiasan di kepala, juga kalung yang terkesan mewah dan wow! Saya jadi bertanya, apakah kalau film mempertahankan budaya (tidak mengikuti trend dunia) dikatakan kampungan? Hmmm,, layak untuk dipikirkan. J

Perfilman India saat ini sudah mengalami kemajuan. Bahkan dunia sudah mulai mengakuinya, bahwa bollywood juga mampu menyajikan film-film yang bermutu. Banyak film India yang diminati di Amerika, yang dianggap sebagai pusat trend dunia. Mereka mulai mengakui bahwa film India memiliki cerita yang mengandung makna tersirat tentang kehidupan tetapi disajikan dengan sederhana dan tetap mengusung kebudayaannya.
Dibawah ini saya terakan beberap film yang hits saat ini :
3 Idiots
Film ini menceritakan bagaimana kehidupan mahasiswa yang ternyata juga penuh beban. Disajikan dalam pola persahabatan yang unik membuat film ini mudah diterima oleh masyarakat.
Bagian mana dari film ini yang kurang bermutu?
Hehehehe J




Taare Zameen Par
Film ini pertama sekali saya tonton di salah satu stasiun TV Indonesia. Ceritanya cukup menyentuh tentang seorang anak SD yang menderita diseleksia yang mendapat tekanan dari orang tua dan dari sekolahnya hingga ia bertemu seorang guru seni baru. Karena merasa memiliki latar belakang yang sama, amir khan, gurunya membantu anak ini untuk bisa menyesuaikan diri. Dan ternyata si anak memiliki bakat luar biasa dalam melukis.
Pesan moral apa yang bisa didapat? J





Chak de India!

Film yang ini beda lagi. Mengangkat cerita tentang tim Hokey wanita India yang dianggap remeh tetapi ternyata mampu membanggakan negaranya dengan menjadi juara satu tingkat dunia untuk team hokey wanita India.
Jangan anggap remeh wanita, kawan!hehehe
J

Sekarang giliran pemain yang sukses mengangkat bollywood ke permukaan di masa mereka :
  1. Amitabh Bachan
Siapa yang tak kenal beliau?
Si Raja bollywood yang tak ada matinya. Hehe
Sampai saat ini beliau masih tetap produktif dalam memproduksi dan bermain film..
Kereeeen!
Tua-tua produktif..hehehe




  1. Shahrukh Khan
Filmnya kuch kuch hota hai menjadi debutnya di Indonesia. Ceritanya mampu menyentuh (buseeet!) hati para penonton. Si tampan satu ini selain produktif, juga memiliki keluarga yang harmonis.




  1. Aishwarya Rai
Si cantik ini adalah jebolan miss world (lupa tahunnya). Saat ini Ash sudah membintangi beberapa film Hollywood, seperti Legion baru-baru ini. Ash merupakan menantu Amitabh Bachaan, yang artinya istri dari Abhishek Bachaan.. J





Masih berpikir Bollywood kampungan dan gak bermutu? Hehe
Namanya juga pendapat, diterima boleh, gak diterima juga gak apa2..









Salaam Namaste

Jumat, 01 Oktober 2010

Sahabat itu Soulmate






Seorang anak TK yang manja dan polos (ehem!) sedang asik bermain di halaman depan sekolahnya. Layaknya anak kecil yang imut (ehem! lagi), dia bermain dengan riang bersama teman-temannya. Ia terlihat selalu bersama dengan seorang anak kecil seumurannya yang cantik (sekali2 memuji itu baik J ).
Anak kecil yang polos itu memilih untuk bersekolah di TK Methodist karena mendengar bel sekolah yang menurutnya bagus dan enak didengar, bagi anak berumur 5 tahun tentunya, saat ia sedang menjaga opung (nenek dalam bahasa batak) yang sedang dirawat di RSU tepat di depan TK itu. Sedangkan anak kecil yang cantik itu memilih bersekolah di TK yang sama mungkin karena faktor keturunan (hehehe, ups!), dari kakak-kakanya sampai ia juga bersekolah di sekolah yang sama.

Kebersamaan mereka selama bersekolah di TK berlanjut sampai ke SD yang sama, Methodist. Pergaulan dan permainan yang sama menjadikan mereka menjadi anak yang satu tipe, TOMBOY (kata teman-teman, sih..). Mereka selalu bermain dengan anak cowok dan berantem tanpa memilih bahkan dengan anak guru, yang terakhir lebih tepat ditujukan kepada si anak polos (??!!).
Tak hanya SD, SMP juga mereka lalui bersama di sekolah yang sama (hidup Methodist!). Bakat tomboy pun semakin terasah setelah bergabung di team basket putri untuk mewakili kelas masing-masing. Mereka berada di kelas yang sama yang secara otomatis menjadikan mereka satu team.

Hanya saja di saat SMA mereka harus berpisah. Si polos melanjutkan sekolah di SMA Budi Mulia Pematangsiantar sedangkan si cantik melanjutkan sekolahnya ke SMAN 3 Yogyakarta. Jarak yang jauh mereka jalani sebagai sahabat (dramatisir!). Komunikasi yang hanya lewat HaPe sudah semakin jarang mereka lakukan karena masing-masing sibuk dengan kegiatan yang bejubel di sekolah. Tapi tetap setiap tahun mereka bertemu di siantar J .

Si polos memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya di ITB (Institus Teknologi Bulaksumur) alias UGM (Universitas gadjah Mada) Yogyakarta. Tujuan utamanya sih pengen kuliah, tapi dia juga ingin bertemu sahabat lamanya. Hidup merantau berdua (sebenarnya bertiga dengan adik si cantik  yang bawel) membuat persahabatan mereka semakin erat.

Tujuh Juli dijadikan sebagai hari ulang tahun persahabatan mereka dan sejak saat itu mereka tidak lagi menamakan hubungan mereka sebagai sahabat tetapi soulmate. Dan tepat tanggal itu mereka menamakannya Soulmate Day. Tidak banyak yang tahu tentang hal ini, hanya orang-orang terdekat saja. Tahun ini (2010) persahabatan mereka sudah berumur 16, tahun depan sweetseventeen. Awet bukaaaaan?

Sudah hampir 2 tahun mereka terpisah. Si polos tetap di Yogyakarta dan si cantik melanjutkan kuliahnya di UI. Tapi teknologi yang semakin canggih cukup membantu, komunikasi mereka tetap lancar.




Sahabat itu Soulmate yang tak terpisahkan. Siapapun atau apapun itu gak akan bisa memisahkan persahabatan mereka (semoga selamanya! J).

Salam dari si polos untuk si cantik di sana,
love u mamet :*
-Kisshug-

Surat yang Tak Tersampaikan

Dear Pahlawan Wanitaku yang Paling Cantik,                 Aku bersenandung bersama isak pagi ini                 Terulang memori...