Senin, 09 April 2012

TIGA KATA AJAIB


Tiga kata ajaib? Apa yang terlitas di  pikiran kalian? Aku cinta kamu? Hahahaha *ijin tertawa, bukan mengejek*
Tiga kata ajaib yang saya maksud di sini adalah “Tolong, Maaf, dan Terima Kasih”. Coba saja kamu renungkan kenapa tiga kata itu menjadi ajaib?
Tolong
Dari zaman SD kita sudah diajarkan bahwa manusia  adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial. Karena itu, kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri. Di sinilah dibuthkan kata ‘tolong’ untuk berinteraksi dengan baik dengan sesamae.
Penggunaan kata ‘tolong’ bukan berarti menunjukkan kita lemah karena kita tidak bisa melakukan segala sesuatunya sendiri. Balik lagi, kita ini makhluk sosial, kawan J
Pernah dengar guru kita bilang seperti ini, “Budi, jelaskan apa yang dimaksud dengan Makhluk Sosial!”?? bandingkan dengan “Budi, tolong jelaskan apa yang dimaksud dengan Makhluk Sosial!” Lebig prefer yang mana? Mana yang lebih enak didengar? Dan mana yang kira-kira membuat si Budi menjelaskan dengan lebih baik?
Dengan menggunakan kata ‘tolong’, tutur kita menjadi lebih halus dan membantu orang lain untuk merasa dibutuhkan dan dihargai keberadaannya.
Ajaib bukan? Dengan satu kata ini kita bisa menjalin hubungan yang lebih baik dan positif..
Maaf
Kata ini yang paling sulit untuk diucapkan karena rasa egois dan gengsi yang sudah tertanam di setiap hati manusia. Bukan hanya dalam hal meminta maaf, tapi juga memberi maaf.
Meminta maaf terlebih dahulu bukan berarti kalah. Kalimat ini sering muncul di adegan sinetron atau film. Tapi kalimat itu memang benar. Ketika kita berani untuk meminta maaf, kita berhasil mengalahkan ego dan gengsi kita untuk memulai hubungan yang lebih baik.
Terlalu sakit untuk bisa memaafkan. Kalimat ini juga sering muncul. Saat kita tersakiti, sulit rasanya untuk menenrima dan memaafkan. Saya juga belum bisa menemukan titik untuk memaafkan satu hal sampai saat ini. Tapi saya sedang mencoba untuk melakukannya. *ehem! Jadi curcol deh* tapi cobalah untuk melihat sisi positif dari suatu masalah, mungkin bisa sedikit membantu. Tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti pernah melakukan kesalahan.
Jika kita berhasil menggunakan kata ‘maaf’ yang tulus pastinya, bisa dibayangkan bagaimana dampaknya dalam hubungan kita dengan orang lain.
Terima Kasih
Jauh lebih mudah mengetik kata ‘terima kasih’ di twitter atau facebook dari pada mengucapkannya langsung. Ketika seseorang memberi ucapan padamu via jejaring sosial, dengan mudah kalian akan retweet “Thx J “. Sadarkah kalian apa efek kata ‘terima kasih’ bagi kamu dan orang lain?
Kata ‘terima kasih’ merupakan wujud sederhana dari mengucap syukur. Dan seperti artikel sebelum-sebelumnya, mengucap syukur akan memberi dampak positif bagi diri kita sendiri.
Lalu bagaimana efek terhadap orang lain? Dengan kita mengucapkan ‘terima kasih’ orang tersebut akan merasa dihargai dan diterima dan akan menimbulkan keikhlasan dalam hubungan. Lagi-lagi kita akan merasakan dampak positif bagi diri kita.
Jadi jangan ragu untuk mengucap kata ‘terima kasih’.
            Setelah kita meminta tolong, segera ucapkan terima kasih atas kesediaannya membantu. Setelah kita meminta maaf, segera ucapkan terima kasih karena sudah membuka hati untuk menerima permintaan maaf. Setelah kita memaafkan, segera ucapkan terima kasih karena sudah mau memulai untuk memperbaiki hubungan.
Sudah bisa membayangkan seberapa ajaibnya ketiga kata itu? Lalu apa tiga kata ajaib versi kalian???

PART OF “FIGHT WITH LOVE”


Aku tidak pernah bertemu dengan orang seperti dia
Kadang dia seperti malaikat, kadang seperti iblis
Kadang gila, kadang jenius
Kadang dia mengumpat kasar
Dan kadang dia membuat mimik lucu untuk membuatku tertawa
Kadangkala dia lebih keras kepa;a dari anak kecil
Dan kadang dia menjadi teman yang sangat baik
Seperti apa dia sebenarnya? Aku tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata

Tapi aku tidak tahu kenapa…
Saat dia melihatku, aku merasa cantil
Saat dia tertawa, aku merasa seperti sedang menari
Saat dia sedih, aku seperti ingin memeluknya dalam pelukanku
Saat dia mencintaiku, mataku penuh dengan air mata

Dia telah membuatku sadar, bahwa aku diciptakan untuknya dan dia diciptakan untukku
Aku sangat mencintainya, tidak untuk sehari ataupun sesaat tapi untuk seumur hidupku
And,,, I love you..
-From Re to Peter-

Ini adalah kutipan dari Fight with love yang sedang bersusah payah diselesaikan..entah kapan selesainya..
Anyway,, Pernah merasakan yang seperti itu???
Kalau iya, itu artinya kamu sudah jatuh cinta terlalu dalam dengannya..

CERITA TENTANG RASA


Menguatkan diri sendiri jauh lebih sulit dari pada menguatkann orang lain. Menutupi perasaan yang belum jelas juga sulit, selalu mencoba menebak arti dari setiap tingkahnya. Suasana itu membuat pikiran dan perasaan bertarung. Tidak akan menemukan titik penyelesaian sampai waktu yang berbicara.
Kesadaran akan perbedaan yang mendasar mengantarkan puruk yang dalam setelah cinta berbicara. Tak akan  bisa menyangkal apa dan bagaimana ini semua harus terjadi.
          Meraba perasaan tak semudah meraba pemikiran dan logika. Biarkanlah tinta ini berjalan membawanya ke tujuan yang tepat dari sebuah hati. Walaupun hanya meraba, terkadang hati sakit saat mendengar kata tidak darinya. Terkadang juga hati sakit saat datang senyum darinya walaupun diawali dengan bahagia.
Entah suasanya yang membawanya atau juga keinginan yang membawanya atau bahkan kebutuhan yang membawanya. Apapun itu, aku terus berusaha menolaknya.
            Adanya satu kalimat, “I’ve got my bad mood back” hanya karena ketidaksadaranmu! Tapi tidak hanya itu! Karena aku juga masih meraba bagaimana seharusnya hati ini berlakon tanpa membuat suasana, keinginan, dan juga kebutuhan itu menjadi duka dan terabaikan.
            Tidak ada kemampuan juga mencari tahu keadaan diri dalam situasi seperti ini. Senyum seolah hilang tanpa dia mau mengartikan dibalik hilang dan kembalinya yang entah kapan tiba.
Aku utuh untuk tahu apa itu rasa
Aku utuh untuk tahu bagaimana itu suka
Aku utuh untuk tahu apa itu sayang
Aku utuh untuk tahu bagaimana itu cinta
            Tetapi, aku hancur seketika saat rasa sakit dari luka itu datang menghampiri ditemani tangis untuk keadaan dan pertanyaan beruntun tentang penyesalan.

DRAMA QUEEN

“Dalam suatu keadaan aku dipaksa untuk memanipulasi perasaan
Keterpaksaan ini hanya untuk mempertahankan diri dari pandangan orang
Aku tidak ingin orang berpikiran buruk tentang aku
Aku tidak ingin orang terluka hatinya karena aku
Aku tidak ingin orang merasa bersalah karena aku
Aku tidak ingin siapapun berdiam dalam pikiran dukanya karena aku
Aku bahkan tidak ingin berteman dengan keadaan yang telah mempermainkan aku”

            Pernah kah kalian merasakan hal seperti kutipan puisi di atas? *dikutip dari pikiran sendiri loh, bukan dari puisi orang lain*
            Yak! Itu adalah gambaran seorang drama queen. Gelar drama queen biasanya bercitra buruk yang diberikan kepada seseorang yang selalu mendramatisir keadaan. Bukan ingin membenarkan, tapi setiap tindakan pasti ada alasannya. Dan itulah alasan mendasar yang dimiliki oleh seorang drama queen.
            FYI, semua orang memiliki perasaan mendasar seperti di atas. Itu artinya semua orang juga memiliki bibit untuk menjadi drama queen. Bukan hanya orang tertentu saja.
            Drama queen bukan hanya untuk orang yang melebih-lebihkan keadaan. Drama queen juga untuk orang yang menutupi perasaannya dan berpura-pura terlihat baik dan kuat. Yang namanya drama selalu berkaitan dengan kepura-puraan. Jadi semua orang adalah drama queen dengan jalan dan alasannya sendiri.
            Ini adalah definisi drama queen menurut saya. Dan dengan tanpa malu-malu saya mengakui kalau saya juga adalah seorang drama queen :p kutipan itu beberapa menceritakan bagaimana saya dan beberapa orang berdrama dalam kehidupan. Bagaimana dengan kamu?

ANAK TUNGGAL ITU (TIDAK) MANJA

Looh?? Kok gitu??? Masa sih????
Yo’aa.. banyak orang yang beranggapan jadi anak tunggal itu enak. Mau apa aja diturutin. Minta ini-itu dimauin. Semua perhatian tertuju sama dirinya sendiri.
“Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau dari pada rumput sendiri.” Apa hubungannya sama anak tunggal? Yak! Itu dia anggapan yang muncul dari orang-orang melihat sosok anak tunggal. Secara otomatis membandingkan keberuntungan mereka dengan anak tunggal. Semua punya porsi masing-masing dong ya J
Anak tunggal berarti anak satu-satunya. Dengan begitu dia melakukan segala sesuatunya sendiri tanpa bantuan dari adik atau kakak atau abang. See?
Kali ini saya akan mengulas dan menggilas sisi lain dari ‘anak tunggal’ yang luput dari pandangan orang-orang. Secara saya ini adalah anak tunggal jadi saya akan share sedikit tentang pengalaman saya.
Kebanyakan orang menilai anak tunggal pasti manja karena semua perhatian tertuju padanya. Ah, klise sekali rasanya ya..
Berikut beberapa kejadian kecil bukti kemandirian anak tunggal :
  1. Orang tua benar-benar mempertimbangkan barang-barang yang akan dibeli untuk anak tunggalnya karena jelas tidak dapat diwariskan kepada siapapun. Kalau masih punya adik sih enak. Beli apa aja boleh. Toh juga ntar kalo udah gak dipake lagi, masih bisa diwariskan ke adiknya. 
  2. Anak tunggal melakukan apapun sendiri. Anak tunggal tidak dapat berbagi tugas dengan abang/kakak/adik di rumah. ‘All by myself’ kalo kata lagu mah. Bisa bayangkan bersih-bersih rumah, cuci-mencuci, dan lainnya dilakukan sendiri. 
  3. Kalau ada masalah keluarga, sebagai anak satu-satunya dia hanya bisa merasakan sendiri dan berpikir jalan keluar sendiri. Itu memaksa dirinya menjadi lebih cepat dewasa.
  4. Kalau ada masalah keluarga, orang tuanya akan lari padanya. Dia tidak bisa share pikiran dengan siapapun karena tidak punya saudara. Otomatis bebannya juga lebih berat. 
  5. Anak tunggal hanya punya orang tua sebagai panutan dan sebagai tempat bergantung. Dia tidak punya saudara yang bisa dijadikann panutan dan tempat untuk bergantung, jadi dituntut untuk lebih mandiri.
  6. Tanggung jawab orang tua hanya ditanggung sendiri nantinya. Bukan berarti merasa keberatan, hanya menunjukkan seberapa besar tanggung jawab seorang anak tunggal.
  7. Beban yang ditanggung juga berat. Semua harapan dan keinginan orang tua ditumpukan padanya. Kalau masih ada saudara, setidaknya masih bisa membagi ‘harapan’ orang tua, misalnya dalam hal cita-cita ataupun pasangan. Hal ini justru melatih dirinya agar lebih giat dan matang.
Sedikit seperti curhat ni kalau dibaca ulang, hehehe. Tapi memang kenyataan seperti itu. Kalau dari luar dilihat mungkin seorang anak tunggal terlihat berkecukupan (ini yang selalu jadi perbandingan utama orang-orang) tapi dari dalamnya sendiri, seorang anak tunggal akan terdidik menjadi mandiri dan matang.
Semua orang bisa manja, ga harus anak tunggal. Menurut kalian manja hanya milik anak tunggal kah? Pengertian manja itu relatif kan, ya?

Surat yang Tak Tersampaikan

Dear Pahlawan Wanitaku yang Paling Cantik,                 Aku bersenandung bersama isak pagi ini                 Terulang memori...