Kamis, 10 Maret 2011

Kemudahan itu Cenderung menjenuhkan

Tidak bisa dihindari lagi! Semakin maju zaman, semakin maju juga pola pikirnya. Dengan demikian, manusia akan mencari cara bagaimana mempermudah dirinya dalam melakukan aktiivitas. Sebagai contoh sederhana, dalam hal makan kita cenderung memakan makanan fastfood ataupun makanan instant  untuk mempersingkat waktu. Dalam hal tranportasi, kita cenderung akan mencari jalan tikus agar sampai lebih cepat ke tujuan, sebenarnya untuk menghindari macet juga termasuk salah satu alasan. Hehe
            Selama saya Kerja Praktek (KP) di Pertamina Balikpapan, saya hampir tiga minggu berada di Ruang Pusat Pengendali Kilang (RPPK). Umumnya, di sini pekerjanya adalah laki-laki yang sudah berumur dan pasti memiliki jam terbang tinggi mengawasi proses di kilang. Entah karena umur atau sudah terbiasa, mereka terlihat jenuh dengan aktivitasnya di RPPK.
            Dulunya, semua alat monitoring masih analog sehingga untuk mengecek suhu dan tekanan tidak bisa dilakukan secara otomatis. Sekarang semua alat monitoring serab digital. Control flow, suhu, dan tekanan bisa dilakukan dari panel. Untuk tahu suhu misalnya, kita tinggal menekan lokasi suhu yang diinginkan dan semua akan terpampang dengan jelas di monitor, bahkan alatnya touch screen.
            Saya sempat, bahkan sering, mengobrol dengan bapak-bapak yang bekerja di RPPK. Benar saja! Banyak dari mereka merasa sudah jenuh duduk seharian di depan panel. Memang, semakin jarang panel diutak-atik berati semua proses berjalan dengan baik dan berarti juga pekerja di panel akan do nothing, hanya mengawasi monitor yang sesekali alarmnya berbunyi. Ada juga yang mengatakan jika Surat keputusan untuk berhenti diberikan kepadanya, beliau akan menerima dengan senang hati.
            Alih-alih menghilangkan kejenuhan di RPPK, mereka biasanya mengobrol, berkelakar, dan ‘untung’ ada mahasiswa KP yang mengusik mereka untuk ikut mengobrol. Di RPPK ini pekerja bekerja secara shift dan tidak ada istirahat. Saat jam makan siang mereka akan makan secara bergantian atau mengandalkan mie goreng pak Yunus yang terkenal maknyos.
            See?! Ini hanya contoh kecil tentang realita sepele di lokasi KP saya J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat yang Tak Tersampaikan

Dear Pahlawan Wanitaku yang Paling Cantik,                 Aku bersenandung bersama isak pagi ini                 Terulang memori...