Rabu, 28 Desember 2011

Untukmu, Loetoeng

Kehilanganmu berhasil membuatku bangkit dari kemalasan menyelesaikan Tugas Akhirku. Dari awal kau yang selalu mendesakku untuk menyelesaikannya supaya kau bisa menghadiri wisudaku. Tapi aku tidak peka akan semua ini.
Kehilanganmu membuatku semakin memburu target menyelesaikan study-ku. Tapi semua itu aku tahu sudah terlambat. Kau tetap tidak bisa menemaniku di hari special itu. Aku hanya berharap kau bisa tersenyum dari atas sana untuk keberhasilanku. Dan kau tahu, aku melakukan semuanya untuk membuatmu bangga padaku.
Ini yang kau minta dari aku. kau ingin aku segera menyelesaikannya. sekarang aku telah menyelesaikannya tapi aku sudah terlambat. kau tidak bisa menikmatinya bersamaku.
Aku mungkin bukan kakak yang baik selama ini karena tidak bisa selalu ada saat kau berjuang. Tapi saat ini aku ingin kau bangga bisa memiliki sosok kakak seperti aku yang bisa berjuang untuk membanggakanmu, adikku.
Besar keinginan untuk bisa berbagi bahagia ini bersamamu. Tapi kita sudah terpisah. Aku ingin kau tersenyum melihatku dari atas sana dan berkata “Ini dia kakakku”. Aku tetap menunggu kehadiranmu untuk melihat senyummu itu, toeng. Sampai kapanpun. Tunggu aku di sana. Kelak aku akan memelukmu erat.
Peluk hangat Elisa untukku, Tuhan. Dia adikku yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat yang Tak Tersampaikan

Dear Pahlawan Wanitaku yang Paling Cantik,                 Aku bersenandung bersama isak pagi ini                 Terulang memori...