Sabtu, 21 Desember 2013

Pahlawan Wanitaku yang Paling Cantik



Tidak mudah memulai catatan ini saat hati masih terasa kosong
Tidak mudah mengingat tahun-tahun yang lalu saat pikiran masih buram
Tidak mudah mengingatmu saat kehilangan masih terasa di ujung jari
Tidak mudah berada di sini saat setiap sudut terisi kenanganmu

Perjuangan di hidupku terasa sangat panjang bagimu
Kau sudah mengangkatku setinggi ini
Pilihan kasih sayangmu tidak akan kurang, apapun yang sudah kau jalani
Pilihan itu ada alasannya

Dua puluh empat tahun bersamamu, terbayar dalam satu tahun
Aku tidak menyesali dua puluh tiga tahun yang terlewat
Aku tidak menyesali satu tahun yang tersisa
Saat aku bisa menghabiskan dua puluh empat jam sehari selama setahun bersamamu berjuang

Aku belajar berjuang dari perjuanganmu sampai aku meraih sarjana
Aku belajar memaafkan dari setiap kesalahan yang terjadi
Aku belajar tulus untuk kasih sayang yang kau berikan
Aku belajar tersenyum saat hati terluka
Aku belajar banyak hal dalam diammu

Maafkan aku yang tidak bisa mengekspresikan sayangku untukmu
Maafkan aku yang tidak bisa mempertahankanmu
Maafkan aku yang belum bisa memenuhi permintaanmu
Maafkan aku yang seolah tidak memberikan harapan
Maafkan aku yang tidak bisa membuatmu selalu tersenyum
Maafkan aku atas keikhlasanku yang membawamu pergi

Terima kasih sudah mengajarkanku apa itu semangat
Terima kasih sudah mengajarkanku ketulusan
Terima kasih sudah mengajarkanku tentang hidup
Terima kasih sudah berjuang untukku

Inong, kau adalah pahlawan wanitaku
Pahlawan wanitaku yang paling super
Pahlawan wanitaku yang paling kuat
Pahlawan wanitaku yang paling tulus
Pahlawan wanitaku yang paling tegar
Pahlawan wanitaku yang paling cantik

Selamat hari Ibu, pahlawanku..
Semoga kau bahagia di sana
Aku ikhlas…

Ruth Hutapea
21 Desember 2013 

Tidak tahu harus berkata apa lagi.Merasa sangat kosong dan tiba-tiba. I miss you, Inong. I miss your voice, your smile, and your morning kiss....
Nikmatilah waktu yang masih diberikan kepadamu. Sayangilah dia sebelum kesempatan itu hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat yang Tak Tersampaikan

Dear Pahlawan Wanitaku yang Paling Cantik,                 Aku bersenandung bersama isak pagi ini                 Terulang memori...