Rabu, 15 September 2010

Pandangan Akan Masa Depan

Apa yang terjadi sudah pernah terpikir tanpa kita sadari. Apapun itu! Kalau saja kita mau berpikir lebih jauh tentang akibat dari semua perbuatan kita, semua akan terlihat semakin jelas. Pemikiran sepele sering membuat kita terlena untuk bertindak sesuka hati tanpa mempertimbangkan rasional.
Ada kalanya hati lebih tepat digunakan karena menurut kebiasaan kata hati tidak pernah salah. Akan tetapi, turut campurnya rasio akan membuat keputusan yang kita ambil menjadi sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mencapai sesuatu yang sempurna atau mendekati sempurna tidak akan pernah mudah, tetapi tidak juga sulit kalau kita bisa menyeimbangkan hati dan rasio dalam melangkah.
Kita sering merasa bahwa kita sudah pernah mengalami hal yang sama (de javu). Itulah yang menjadi dasar pemikiran kalimat di atas. Pemikiran yang tidak disadari di masa lalu sering menjadi penyesalan di masa kini.
Pemikiran yang tidak disadari, misalnya:
Mimpi
Saat bermimpi, alam bawah sadar kita yang bekerja tetapi dibantu juga oleh pikiran kita. Karena itu kita sering tidak mengingat apa mimpi kita saat tidur. Tapi tidak jarang juga kita mengingat apa yang kita mimpikan. Sampai suatu saat kita merasa hal yang kita alami sudah pernah kita alami sebelumnya.
Lamunan
Lamunan ada dua tipe, saat kita sadar sepenuhnya dan setengah sadar (batas antara mimpi dan berpikir). Saat sadar sepenuhnya, yang kita lamunkan adalah harapan, ide, ataupun pertimbangan. Dan saat setengah sadar, yang kita lamunkan lebih sering terlupakan begitu saja.
Pikiran sesaat
Sebelumnya, saya sangat susah menemukan kata yang tepat untuk mengungkapkan apa yang saya maksud. Yang saya maksud adalah pikiran yang terlintas sesaat di saat kita sedang melakukan akitivitas.
Sering kali kita menganggap apa yang pernah kita lihat dan terjadi sebagai pandangan akan masa depan. Jika kita mau, kita bisa memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan karena yang terjadi di masa depan merupakan hasil atau akibat dari masa lalu dan masa kini. Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk membaca apa yang akan terjadi.
          Banyak orang yang mengaku bisa meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan, padahal yang ia lakuakan hanya berpikir lebih teliti dan lebih jauh akan apa yang terjadi sekarang yang akan berdampak pada masa depan. Akan tetapi, ada juga orang yang memang benar-benar dianugerahi kelebihan oleh Tuhan untuk bisa melihat apa yang terjadi di masa depan lewat pikirannya maupun media lain. Dua hal yang berbeda ini perlu dipertimbangkan saat seseorang merasa mampu membaca apa yang akan terjadi.
          Jadi, apa yang kita anggap sepele besar kemungkinan menjadi bagian terpenting dari hidup kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat yang Tak Tersampaikan

Dear Pahlawan Wanitaku yang Paling Cantik,                 Aku bersenandung bersama isak pagi ini                 Terulang memori...