Senin, 09 April 2012

CERITA TENTANG RASA


Menguatkan diri sendiri jauh lebih sulit dari pada menguatkann orang lain. Menutupi perasaan yang belum jelas juga sulit, selalu mencoba menebak arti dari setiap tingkahnya. Suasana itu membuat pikiran dan perasaan bertarung. Tidak akan menemukan titik penyelesaian sampai waktu yang berbicara.
Kesadaran akan perbedaan yang mendasar mengantarkan puruk yang dalam setelah cinta berbicara. Tak akan  bisa menyangkal apa dan bagaimana ini semua harus terjadi.
          Meraba perasaan tak semudah meraba pemikiran dan logika. Biarkanlah tinta ini berjalan membawanya ke tujuan yang tepat dari sebuah hati. Walaupun hanya meraba, terkadang hati sakit saat mendengar kata tidak darinya. Terkadang juga hati sakit saat datang senyum darinya walaupun diawali dengan bahagia.
Entah suasanya yang membawanya atau juga keinginan yang membawanya atau bahkan kebutuhan yang membawanya. Apapun itu, aku terus berusaha menolaknya.
            Adanya satu kalimat, “I’ve got my bad mood back” hanya karena ketidaksadaranmu! Tapi tidak hanya itu! Karena aku juga masih meraba bagaimana seharusnya hati ini berlakon tanpa membuat suasana, keinginan, dan juga kebutuhan itu menjadi duka dan terabaikan.
            Tidak ada kemampuan juga mencari tahu keadaan diri dalam situasi seperti ini. Senyum seolah hilang tanpa dia mau mengartikan dibalik hilang dan kembalinya yang entah kapan tiba.
Aku utuh untuk tahu apa itu rasa
Aku utuh untuk tahu bagaimana itu suka
Aku utuh untuk tahu apa itu sayang
Aku utuh untuk tahu bagaimana itu cinta
            Tetapi, aku hancur seketika saat rasa sakit dari luka itu datang menghampiri ditemani tangis untuk keadaan dan pertanyaan beruntun tentang penyesalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat yang Tak Tersampaikan

Dear Pahlawan Wanitaku yang Paling Cantik,                 Aku bersenandung bersama isak pagi ini                 Terulang memori...